Sunday 8 December 2013

Tears

Tears,
May come and hurt you deep.
But it can led you to the real Happiness.

                                                   (Me)


Wednesday 23 October 2013

Senja dan Sebuah doa yang gugur dalam keabadian

Picture By Me
"Pada senja yang meneteskan kerinduan, kupunguti kenanganku yang berjatuhan pada doa-doaku yang hening. di sanalah separuh keindahan jiwamu kusematkan bersama kebadian kenangan yang engkau titipkan. Lelaplah dalam tidur panjangmu, sebab Tuhan akan mendekapmu dalam kasihNya yang Maha Kasih."

Harbor Bridge, tempat separuh kenanganku ku sematkan

(Personal Collection)





" Sebuah kenangan akan tetap abadi pada tempat dimana kita mengikatnya. Ia adalah kekekalan yang tak terhapus meski oleh waktu sekalipu. di sinilah separuh kenangan tetang dirimu kuikatkan bersama keabadiannya." 

Sunday 28 July 2013

Sunyi Rindu dan Doa Embun



Aku melihat rindu yang jatuh menetes netes
Di sela doa doa embun yang khusyuk pagi ini
Tatapnya sendu,
Serupa penantian pada temu yang tak terbaca zaman
Senandungnya lirih,
Meneriakkan perih yang menikam nikam harapan
Yang telah lama ia genggam pada lipatan lipatan jemarinya
Ia seakan tak berdaya menanggung sunyinya sendiri

Aku menghampiri rindu yang jatuh menetes netes
Disela doa doa embun yang khusyuk pagi ini
Diantara bias mentari dan nyanyian burung burung pagi
Ia tetap setia memintal sunyinya sendiri
Tak dihiraukannya alam yang berlahan meninggalkan mimpi mimpi semalm
Mencari harapan harapan yang sempat terkubur pada pucat sang purnama

Aku mendekap rindu yang jatuh menetes netes disela doa doa embun yang khusyuk pagi ini
Ia tetap saja setia dalam sunyinya yang hening
Sebab di sana keabadian kekasihnya telah ia pusarakan..



                                                Makassar, 11 Juny 2013

Friday 15 March 2013

Akulah yang Fana



Kau yang Wujud
Sedang aku yang berwujud
Kau yang Mula
Sedang aku yang kemudian
Kau yang Kekal
Sedang aku yang fana dan bahkan sirna
Kau yang Berbeda
Sedang aku yang berubah-ubah
Kau yang Mandiri
Sedang aku bergantung pada KemandirianMU
Kau yang Tunggal
Sedang aku beranak pinak
Kau yang Memiliki Sgala Kehendak
Sedang aku hanya mampu tunduk dan meniru KehendakMU
Kaulah Sumber Sgala Ilmu
Sedang aku hanya belajar sedikit dari IlmuMU
Kau Mendengar segala yang Diam
Sedang aku tuli atas apa yang Kau Sabdakan
PadaMU terang benderang
Sedang diriku gelap meski dalam cahaya
PadaMU semua Kalam bersumber
Sedang aku mengunci mulut dan membisu atas KalamMU

Kaulah yang MahaHayat
MahaHidup
MahaSama’
MahaBashar
MahaKalam
MahaQadiran
MahaMuridan
Maha’Aliman
MahaSami’an
MahaBashiran
MahaMutakalliman
Maha diatas MahaSegala..
Sedang aku selamanya tiada, fana, bahkan sirna…

 
Picture by google



Friday 22 February 2013

Fana di BakaMU

Sunyiku adalah Rinduku
Diamku adalah Rinduku
Heningku adalah Rinduku

Di Sunyiku kudengar SabdaMU
Di Diamku kusimak GerakMU
Di Heningku ku senandungkan AsmaMU

Patuh di SabdaMU, Menggema..
Larut di GerakMU, Memusat..
Hilang di AsmaMU, Fana..

Aku yang tiadapun menghilang
Lebur dalam tiadaMU yang nyata...

Namun AsmaMU tetap menggema
GerakMU tetap memusat
AsmaMU tetap menuntun
Dalam lirih, 
Dalam senyap..



Picture by Google