Jangan
berdiri di atas pusaraku dan mengucurkan air mata
Sebab aku
tak sedang di sana
Mungkin aku
telah terbawa hembusan angin
Yang
menenangkanmu di pagi hari
Atau
menyesap ke dalam embun
sebelum
matahari beranjak menemui pagi
Jangan
berdiri di atas pusaraku dan mengucurkan air mata
Sebab aku
tak sedang tidur di sana
Mungkin aku
telah menjadi pekat pada malam
Yang
menudungimu dari cahaya purnama,
Menemanimu
membaca sunyi yang paling sunyi
Atau aku
telah menetes bersama derai hujan yang sendu,
Memerecik
pada wajahmu dan menyeka duka dari matamu yang sebak
Jangan
berdiri di atas pusaraku
Sebab
kematian bukanlah apa-apa setelah kita mengecap syukur dalam kefanaan dunia
Makassar, 29 Nonember
2014
No comments:
Post a Comment