Monday 23 September 2019

Musim yang Memanggil Ingatan Masa Lalu

Selamat datang wahai bulan yang meruahkan aroma musim duka di tubuh ingatan kami
doa-doa telah kami kemas rapi untuk menyambutmu

benih-benih kesedihan yang tertabur sejak kedatanganmu musim lalu, kini telah rekah di ladang jiwa kami; menjadi bunga-bunga ikhlas beragam warna

sesekali badai datang menghempas kelopak-kelopaknya. Lalu berguguran satu satu.

Tetapi, ketika kelopak-kelopak itu menyentuh tanah, ia pun menjelma doa yang tertabur di atas pusara Bapak; tempat kami mengheningkan rindu sambil memanggil-manggil ingatan masa lalu.

Makassar, September 2019

Membilang Waktu dalam Sepi

Rindu mengembun di ranting-ranting hati
tersentuh doa lalu berjatuhan memelk dingin bumi.
 
Semoga Bapak tak digigilkan sunyi
seperti hati kami yang beku membilang waktu dalam sepi.
 
Doa-doa kami yang hening,
tetaplah menjadi kawan Bapak yang abadi.

Bulukumba, September 2019


Pusara Bapak