Friday, 5 October 2012

Rinduku Dibalik Bukit


Senja kembali datang bersama siluet jingga
Bertutur tentang lelah yang berkepanjangan
Disana, seraut wajah menyapa bersama sesungging senyum
Dari bibir yang berembun..

Diantara himpitan beton-beton kota
Ditengah bisingnya deru mesin berkejaran
Kurasakan dingin dusun menyesap raga
Gemericik sungai-sungaipun turut bersedandung
Melantunkan kidung-kidung kerinduan..

Masuhkah kau berpijak dibalik bukit?
Masihkah kau memintal harapan disetiap asamu?
Masihkah doa-doa itu bersemayam
Diantara lipatan-lipatan jemarimu?

Kelak,
Aku akan kembali mendekap dingin dusun
Bersama doa-doa dan harapan yang kau titipkan dulu..

                                                                            (Thursday, 04 June 2009)

No comments:

Post a Comment